Gabung BPJS, Pendapatan RS Naik 30%
Jakarta -11/09/2015 09:28:23 AM
Pengelolaan manajemen rumah sakit (RS) yang efisien dan efektif menjadi salah satu kunci penting kesuksesan program Jaminan Kesehatan Nasional. Salah satu indikator kualitas manajemen RS adalah kendali mutu dan biaya.
“RS perlu memberikan pelayanan sesuai standar operasional yang berlaku menggunakan formularium nasional dalam pemberian obat kepada pasien. Persiapan yang baik dapat membawa hasil yang menggembirakan," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Ichsan Hanafi di Jakarta, baru-baru ini.
Ichsan mencontohkan, sejak bergabung dengan BPJS Kesehatan, pendapatan RS Hermina Daan Mogot yang dipimpinnya, meningkat sekitar 30%.
“Kami bergabung dengan BPJS Kesehatan sejak Januari 2014. Setiap hari, kami melayani 40 pasien BPJS Kesehatan rawat inap dan 210 pasien rawat jalan.
Perbandingan antara pasien umum dan pasien BPJS Kesehatan untuk komposisi rawat inap adalah 65% banding 35%. Sementara untuk komposisi pasien rawat jalan adalah 70% banding 30%,” kata Ichsan.
Salah satu penentu kesuksesan menjadi RS penyedia layanan BPJS, lanjut Ichsan, adalah langkah-langkah persiapan yang dilakukan sebelum pemberlakuan BPJS.”Persiapan yang baik terbukti membawa hasil menggembirakan," kata Ichsan.
Langkah persiapan itu meliputi mengupayakan akreditasi RS, sosialisasi kepada tenaga medis mengenai sistem keuangan INA CBGs yang meliputi pembiayaan atau costing, penentuan jenis diagnose dan pengobatan yang dilakukan atau coding, pembenahan system teknologi informasi serta clinical pathway. (IZN - pdpersi.co.id)
sumber: http://www.pdpersi.co.id/content/news.php?mid=5&catid=24&nid=2055